Perubahan
yang cepat dalam masyarakat kita telah menyebabkan semakin kompleksnya
pengelolaan badan usaha atau perusahaan. Di samping itu adanya
peningkatan aktivitas usaha suatu perusahaan baik yang profit motif
maupun yang non profit motif dirasakan sebagai beban yang berat. Oleh
karena itu agar semua kegiatan usaha dapat berjalan dengan baik dan
lancar, suatu perusahaan memerlukan informasi mengenai keadaan seluruh
kegiatan perusahaan secara cepat dan dapat diandalkan.
Salah satu informasi yang sangat penting dan diperlukan oleh perusahaan
adalah informasi mengenai keadaan keuangan dan hasil usaha yang telah
dicapai. Informasi yang menyajikan keadaan tersebut dikenal sebagai
akuntansi.
Untuk mengetahui akuntansi secara lebih mendalam sebaiknya mengerti terlebih
dahulu definisi atau batasan akuntansi.
AICPA ( American Institute of Certified Public Accountans ) pada tahun 1941,
mendefinisikan akuntansi sebagai : “seni mencatat, menggolongkan dan
meringkas transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara
tertentu dan dalam bentuk satuan uang, serta menafsirkan
hasil-hasilnya.”
Dari definisi ini ada 3 aspek penting yaitu :
1. Akuntansi adalah suatu proses, yaitu proses pencatatan, penggolongan dan peringkasan
transaksi.
2. Akuntansi memproses transaksi keuangan dengan cara yang mempunyai
pola tertentu (bukan sembarang atau acak-acakan) dan mengunakan satuan
uang sebagai alat pengukur.
3. Akuntansi tidak sekadar proses pencatatan, penggolongan dan peringkasan belaka,
melainkan meliputi juga penafsiran terhadap hasil dari proses-proses tersebut.
-Definisi lain dinyatakan oleh Accounting Principles Board (APB) tahun 1970:
“Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya menyajikan informasi kuantitatif tentang
lembaga-lembaga ekonomi, terutama yang bersifat keuangan, yang bertujuan agar berguna dalam
pengambilan keputusan ekonomis.”
-Definisi menurut American Accounting Association tahun 1966, adalah sebagai berikut :
“proses mengenali , mengukur dan mengkomunikasikan informasi ekonomi untuk
memperoleh pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pemakai informasi yang
bersangkutan.”
-Dan definisi yang lainnya adalah menurut George A. Mac Farland :
“Akuntansi adalah suatu seni pencatatan, penggolongan, penyajian, serta penafsiran secara
sistematis dari data keuangan perusahaan atau perseorangan.”
Dari definisi ini dapat ditarik pengertian bahwa :
Prosedur-prosedur yang digunakan dalam akuntansi adalah mencatat, menggolongkan,
menyajikan dan menafsirkan.
Sasaran dari akuntansi adalah data keuangan atau peristiwa yang bersifat finansial.
Prosedur mencatat, menggolongkan, dan menyajikan data keuangan haruslah
disusun secara sistematis, sehingga dapat digunakan untuk menafsirkan
dan membuat analisis terhadap laporan yang dibuat.
PIHAK YANG BERKEPENTINGAN DENGAN INFORMASI AKUNTANSI
Informasi akuntansi digunakan oleh banyak pihak atau pengguna dengan
masing-masing kepentingannya. Kepentingan antara satu pengguna dengan
pengguna lainnya tidak sama sehingga informasi yang dicaripun berbeda.
Para pengguna informasi akuntansi dapat dikelompokkan ke dalam dua
golongan besar, yaitu :
1.Para pengguna yang berkepentingan langsung terhadap perusahaan : pemilik dan calon
pemilik, kreditor dan calon kreditor, manajemen, karyawan dan calon karyawan dan pemerintah.
2. Para pengguna yang berkepentingan tidak langsung terhadap perusahaan : analis dan
konsultan keuangan, asosiasi dagang dan serikat buruh.
Penjelasan secara rinci adalah sebagai berikut :
Pemilik dan Calon Pemilik
Setiap pemilik perusahaan atau pemegang saham menghendaki dana yang
ditanamkan dapat terus berkembang. Pemilik perusahaan selalu
mengevaluasi hasil operasi perusahaan dari waktu ke waktu, dan
mengevaluasi posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu. Informasi
akuntansi akan membantu untuk mengambil keputusan atas : tetap
menanamkan modalnya, menambah, mengurangi atau justru menarik dana yang
telah disetorkan, dan merupakan media untuk menaksir bagian laba yang
akan diterimanya. Sedangkan bagi calon pemilik atau calon pemegang saham
informasi akuntansi digunakan sebagai tolok ukur tingkat keuntungan
yang akan diperolehnya jika ia membeli saham perusahaan tertentu.
Jenis informasi yang diperlukan : Neraca dan Laporan Rugi/Laba
Kreditor dan Calon Kreditor
Kreditor adalah pihak yang memberikan kredit (pinjaman) kepada
perusahaan. Kreditor berkepentingan terhadap keamanan dana yang
dipinjamkannya dan tingkat penghasilan yang akan diperolehnya. Para
Calon Kreditor perlu mengevaluasi laporan akuntansi sebelum memutuskan
untuk memberikan pinjaman.
Jenis informasi yang diperlukan : data tentang likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas.
Manajemen
Manajemen memiliki tanggung jawab atas kelangsungan hidup perusahaan. Bagi manajemen,
akuntansi memiliki peranan yang penting dalam hal :
-Melindungi harta perusahaan
-Penyusunan rencana kegiatan perusahaan di masa yang akan datang
-Pengukuran penghasilan perusahaan dalam kurun waktu tertentu
-Pengawasan kegiatan perusahaan
Jenis Informasi yang diperlukan : catatan-catatan finansial masa lalu dan sekarang, hasil operasi
perusahaan, serta perencanaan di masa yang akan datang.
Karyawan dan Calon Karyawan
Kepentingan langsung karyawan terhadap perusahaan adalah upah yang
sesuai dengan kontribusi yang disumbangkannya. Bagi calon karyawan
informasi akuntansi dapat menunjukkan prospek perusahaan dan untung
ruginya bekerja pada perusahaan tersebut.
Jenis informasi yang diperlukan : penjelasan tentang rencana perusahaan serta hasil yang dicapai, dan
laporan tentang usaha perbaikan fasilitas kesejahteraan karyawan
Pemerintah
Pemerintah berkepentingan terhadap :
-Pembayaran pajak yang ditanggung perusahaan : Pajak Penghasilan Badan,
maupun yang harus dihitung, dipungut, disetor dan dilaporkan oleh
perusahaan seperti pajak Penghasilan Karyawan.
-Ketaatan perusahaan terhadap peraturan-peraturan yang ditetapkan tentang pemberian
upah minimum regional (UMR)
-Penetapan kebijaksanaan tertentu.
Jenis informasi yang diperlukan : besarnya kewajiban pajak, data-data akuntansi yang bersangkutan
dengan peraturan pemerintah yang menyangkut perusahaan.
BIDANG-BIDANG SPESIALISASI AKUNTANSI
Akuntansi saat ini telah berkembang sangat pesat sejalan dengan
perkembangan teknologi dan pertumbuhan ekonomi. Bidang-bidang akuntansi
yang penting akan diuraikan seperti berikut dibawah ini:
1.Akuntansi Umum (General Accountingdan Financial Accounting)
Bidang akuntansi yang secara menyeluruh mencakup fungsi-fungsi pencatatan transaksi-transaksi
serta menyusun laporan keuangan dari catatan-catatan tersebut.
2.Akuntansi Biaya(Cost Accounting)
Merupakan bidang khusus akuntansi yang mencatat, menghitung,
menganalisis, mengawasi dan melaporkan kepada manajemen
persoalan-persoalan yang berhubungan dengan biaya dan produksi. Bidang
akuntansi biaya tidak hanya menyangkut bagaimana mencatat biaya dan
analisis biaya.
3.Akuntansi Pemerintahan (Govermental Accounting)
Merupakan bidang khusus akuntansi yang dipergunakan oleh lembaga-lembaga
pemerintah. Bidang ini berguna sebagai alat bagi pemerintah untuk
menyelenggarakan pencatatan yang teratur tentang penerimaan dan
pengeluaran dana.
4.Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Akuntansi Manajemen menggunakan data historis maupun data taksiran untuk
membantu manajemen dalam operasional sehari-hari dan perencanaan
operasional mendatang. Bidang ini mengolah kasus-kasus khusus yang
dihadapi manajer perusahaan dari berbagai jenjang organisasi.
5.Pemeriksaan Akuntan(Audit ing)
Merupakan bidang dalam aktivitas akuntansi yaitu pemeriksaan secara
bebas atas laporan keuangan dari perusahaan. Ini merupakan bidang
pekerjaan akuntan publik yang memeriksa laporan keuangan dan kemudian
memberikan penilaiannya dan pendapatnya mengenai
kelayakan dan kewajaran laporan tersebut. Unsur penting dari kelayakan dan kewajaran
tersebut adalah menyangkut prinsip-prinsip akuntansi yang akan diterima umum.
6.Akuntansi Lembaga Nirlaba
Akuntansi yang mengkhususkan diri pada masalah-masalah pencatatan dan
pelaporan transaksi dari unit-unit pemerintah serta organisasi nirlaba
lainnya, seperti : yayasan, lembaga keagamaan, lembaga amal, lembaga
pendidikan dan lembaga sosial lainnya. Unsur penting dari akuntasi ini
adalah sistem akuntansi yang menjamin pihak manajemen akan adanya
kecocokan dengan batasan-batasan dan persyaratan lainnya yang digariskan
oleh Undang-Undang, oleh lembaga-lembaga lain, atau oleh
individu-individu yang menjadi donor.
AKUNTANSI DAN TATA BUKU
Bagi mereka yang awam di bidang akuntansi ataupun mereka yang baru mulai
mempelajari akuntansi sering mencampuradukkan pengertian akuntansi dan
tata buku. Hal ini adalah wajar karena akuntansi sendiri pada awal
sejarahnya memang berpangkal tolak daribookk eeping atau tata buku.
Untuk menghindari salah pengertian atau mencampuradukkan pengertian
akuntansi dengan tata buku perlu dijelaskan bahwa pada tata buku
kegiatan yang ada padanya hanyalah pada fungsi pencatatan atas data
perusahaan dengan demikian pada tata buku tidak ada fungsi perencanaan
sistem dan prosedur pencatatan maupun kegiatan penafsiran dan analisis
terhadap hasil laporan yang dibuat.
PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI
Laporan keuangan diolah dari ratusan atau ribuan transaksi-transaksi dengan cara yang sistematis
dengan suatu dasar tertentu. Dasar ini dinamakan prinsip-prisip akuntansi yang lazim (General
Accepted Accounting Principles). Justru oleh karena sifat yang tidak
eksak dari akuntansi ini maka diperlukan “prinsip-prinsip akuntansi yang
lazim” . Tanpa adanya prinsip yang berfungsi sebagai patokan atau
pedoman ini, maka kemungkinan masing-masing akuntan akan menggunakan
caranya sendiri, sehingga laporan keuangan yang dihasilkan akan menjadi
simpang siur.
Profesi
akuntansi telah berusaha mengembangkan sekumpulan standar yang pada
umumnya diterima dan secara universal dipraktikkan. Usaha-usaha itu
telah menghasilkan dipakainya seperangkat aturan dan prosedur umum yang
disebut sebagai prinsip akuntansi berterima umum yang merupakaguide
liness (standar) yang menunjukkan tentang tata cara melaporkan kejadian
ekonomis. Profesi akuntansi di Indonesia yang tergabung dalam Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) telah berhasil menyusun GAAP berupa 35
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
Kurang
transparannya standar akuntansi di beberapa negara dianggap sebagai
hambatan dalam menjalin hubungan bisnis dengan mereka. Secara umum,
krisis keuangan di Asia di akhir tahun 1990-an sebagian disebabkan
standar akuntansi yang kurang rinci.
Perusahaan-perusahaan raksasa di negara-negara Asia berhasil keluar dari
kesulitan keuangan dengan memanfaatkan standar akuntansi untuk menutup
hutang dan kerugian yang begitu besarnya dimana secara kolektif membawa
negara-negara di wilayah tersebut menuju krisis keuangan.
Namun demikian, skandal akuntansi di awal abad ke-21 yang melibatkan
perusahaan seperti Worldcom and Enron menunjukan batasan standar
akuntansi di Amerika Serikat.
sumber:
http://www.scribd.com/doc/17700349/Prinsip-Dan-Praktek-Akuntansihttp://id.wikipedia.org/wiki/Standar_praktik_akuntansi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar