1. Pengertian Etika
Etika adalah Seperangkat aturan atau norma
atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun
yang harus ditinggalkan yang di anut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat
atau profesi” sedankan menurut Maryani & Ludigdo (2001) Etika
adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh
yang dapat dipahami oleh pikiran manusia aturan
prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan
menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Dalam etika, membahas
tentang perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami
oleh pikiran manusia. Berikut pengertian baik dan buruk dalam etika :
a. Pengertian Baik
Sesuatu hal dikatakan baik bila ia
mendatangkan rahmat, dan memberikan perasaan senang, atau bahagia (sesuatu
dikatakan baik bila ia dihargai secara positif).
b. Pengertian buruk
Segala yang tercela. Perbuatan buruk
berarti perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma masyarakat yang berlaku.
2. Prinsip-prinsip Etika
- Prinsip Keindahan
Prinsip ini mendasari segala sesuatu yang
mencakup penikmatan rasa senang terhadap keindahan, Misalnya dalam berpakaian,
penataan ruang, dan sebagainya
- Prinsip Persamaan
Setiap manusia pada hakikatnya memiliki
hak dan tanggung jawab yang sama, sehingga muncul tuntutan terhadap persamaan
hak antara laki-laki dan perempuan, persamaan ras, serta persamaan dalam
berbagai bidang lainnya.
- Prinsip Kebaikan
Prinsip ini mendasari perilaku individu
untuk selalu berupaya berbuat kebaikan dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Prinsip ini biasanya berkenaan dengan nilai-nilai kemanusiaan seperti hormat
menghormati, kasih sayang, membantu orang lain, dan sebagainya
- Prinsip Keadilan
Pengertian keadilan adalah kemauan yang
tetap dan kekal untuk memberikan kepada setiap orang apa yang semestinya mereka
peroleh. Oleh karena itu, prinsip ini mendasari seseorang untuk bertindak adil
dan proporsional serta tidak mengambil sesuatu yang menjadi hak orang lain.
- Prinsip Kebebasan
Kebebasan dapat diartikan sebagai
keleluasaan individu untuk bertindak atau tidak bertindak sesuai dengan
pilihannya sendiri. Dalam prinsip kehidupan dan hak asasi manusia, setiap
manusia mempunyai hak untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kehendaknya sendiri
sepanjang tidak merugikan atau mengganggu hak-hak orang lain.
- Prinsip Kebenaran
Kebenaran biasanya digunakan dalam logika
yang muncul dari hasil pemikiran yang logis/rasional. Kebenaran harus dapat
dibuktikan dan ditunjukkan agar kebenaran itu dapat diyakini oleh individu dan
masyarakat.
1. Etika Teleologi
Teleologi berasal dari
bahasa Yunani yaitu telos yang memiliki arti tujuan. Dalam hal
mengukur baik buruknya suatu tindakan yaitu berdasarkan tujuan yang akan
dicapai atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan dari tidakan yang telah
dilakukan. Dalam tori teleologi terdapat dua aliran, yaitu.
a. Egoisme etis
Inti pandangan dari
egoisme adalah tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk
mengejar kepentingan pribadi dan memajukan diri sendiri.
b. Utilitarianisme berasal
dari bahasa Latin yaitu utilis yang memiliki arti bermanfaat.
Menurut toeri ini, suatu perbuatan memiliki arti baik jika membawa manfaat bagi
seluruh masyarakat ( The greatest happiness of the greatest
number ).
2. Deontologi
Deontologi berasal dari
bahasa Yunani yaitu deon yang memiliki arti kewajiban. Jika
terdapat pertanyaan “Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak
karena buruk?”. Maka Deontologi akan menjawab “karena perbuatan pertama menjadi
kewajiban kita dank arena perbuatan kedua dilarang”. Pendekatan deontologi
sudah diterima oleh agama dan merupakan salah satu teori etika yang penting.
3. Teori Hak
Dalam pemikiran moral
saat ini, teori hak merupakan pendekatan yang paling banyak dipakai untuk
mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku. Teori hak ini
merupaka suatu aspek dari teori deontologi karena berkaitan dengan kewajiban.
Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia adalah sama.
Oleh karena itu, hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.
4. Teori Keutamaan ( Virtue )
Dalam teori keutamaan
memandang sikap atau akhlak seseorang. Keutamaan bisa didefinisikan sebagai
disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan seseorang untuk
bertingkah laku baik secara moral. Contoh sifat yang dilandaskan oleh teori
keutamaan yaitu kebijaksanaan, keadilan, suka bekerja keras dan hidup yang
baik.
4. Egoism atau Egoisme
Egoisme Rachels (2004) memperkenalkan dua
konsep yang berhubungan dengan egoisme. Pertama, egoisme psikologis, adalah
suatu teori yang menjelaskan bahwa semua tindakan manusia dimotivasi oleh
kepentingan berkutat diri (self servis). Menurut teori ini, orang bolah
sajayakin ada tindakan mereka yang bersifat luhur dan suka berkorban, namun semua
tindakanyang terkesan luhur dan/ atau tindakan yang suka berkorban tersebut
hanyalah sebuah ilusi.Pada kenyataannya, setiap orang hanya peduli pada dirinya
sendiri. Menurut teori ini, tidakada tindakan yang sesungguhnya bersifat
altruisme , yaitusuatu tindakan yang peduli pada orang lain atau mengutamakan
kepentingan orang lain dengan mengorbankan kepentingan dirinya. Kedua,
egoisme etis, adalah tindakan yang dilandasi oleh kepentingan diri sendiri
(self-interest).Tindakan berkutat diri ditandai dengan ciri mengabaikan atau
merugikan kepentingan oranglain, sedangkan tindakan mementingkan diri sendiri
tidak selalu merugikan kepentingan orang lain. Berikut adalah pokok-pokok
pandangan egoisme etis:
1. Egoisme etis tidak
mengatakan bahwa orang harus membela kepentingannya sendiri maupun kepentingan
orang lain.
2. Egoisme etis hanya
berkeyakinan bahwa satu-satunya tuga adalah kepentingan diri.
3. Meski egois etis
berkeyakinan bahwa satu-satunya tugas adalah membela kepentingan diri,tetapi
egoisme etis juga tidak mengatakan bahwa anda harus menghindari
tindakanmenolong orang lain
4. Menurut paham egoisme
etis, tindakan menolong orang lain dianggap sebagai tindakan untuk menolong
diri sendiri karena mungkin saja kepentingan orang lain tersebut bertautan
dengan kepentingan diri sehingga dalam menolong orang lain sebenarnya juga
dalam rangka memenuhi kepentingan diri.
5. Inti dari paham egoisme
etis adalah apabila ada tindakan yang menguntungkan orang lain,maka keuntungan
bagi orang lain ini bukanlah alasan yang membuat tindakan itu benar.Yang
membuat tindakan itu benar adalah kenyataan bahwa tindakan itu menguntungkan
diri sendiri.
Sumber :
http://arienkurniawanharnanto.blogspot.com/2013/09/pendahuluan-etika-sebagai-tinjauan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar