Rabu, 30 Maret 2011

Strategi dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia Dimasa Yang Akan Datang

Seperti kita ketahui bersama bahwa salah satu tujuan penting perencanaan ekonomi di Indonesia adalah untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Untuk meningkatkan pertumbuhan tersebut berate perlu juga meningkatkan laju pembentukan modal dengan cara meningkatkan tingkat pendapatan, tabungan, dan investasi.
        Untuk negara Indonesia, peningkatan laju pembentukan modal ini menghadapi berbagai kendala, salah satunya adalah kemiskinan. Hal ini disebabkan karena pendapatan dan tabungan rendah, sehingga investasi menjadi rendah, serta modal dan produktivitas pun rendah. Keadaan ini sering disebut “ Lingkaran Setan Kemiskinan ". Ada dua cara untuk memotong lingkarang setan tersebut, yaitu :
1.      1.   Melakukan pembangunan yang terencana dengan mencari modal dari luar negeri yang disebut “ Industrialisasi yang diproteksi “
2.     2.    Dengan cara menghimpun tabungan wajib yang disebut “ Industrialisasi dengan kemampuan sendiri “.

          Jadi perencanaan pembangunan sangat diperlukan untuk mengatasi masalah kemiskinan. Perencanaan yang baik diperlukan untuk mengatasi ketimpangan distribusi pendapatan dan kesejahteraan, meningkatkan pendapatan nasional dan pendapatan perkapita, meningkatkan kesempatan kerja, dan untuk pembangunan secara keseluruhan.

          Perencanaan dapat dikatakan sebagai teknik atau cara untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya serta telah dirumuskan oleh Badan Perencaan Pusat.
Perencanaan ekonomi adalah usaha secara sadar dari suatu pemerintahan untuk mempengaruhi, mengarahkan, serta mengendalikan perubahan variable-variabel ekonomi yang utama ( misalnya GDP, Konsumsi, Investasi, tabungan, dll ). Suatu rencana ekonomi bisa juga dianggap serangkaian sasaran (target) ekonomi secara kuantitatif yang khusus dan harus dicapai dalam jangka waktu tertentu.

          Tujuan perencanaan ekonomi adalah mengadakan suatu perekonomian nasional yang diatur, direncanakan tujuannya dan jalannya. Dan perencanaan pada asasnya berkisar pada dua hal, yaitu :
1.      1.  Penentuan pilihan secara sadar mengenai tujuan yang hendak di capai dalam jangka waktu tertentu atas dasar nilai yang dimiliki masyarakat yang bersangkutan.
2.    Pilihan-pilihan diantara cara-cara alternatif yang efisien serta rasional guna mencapai tujuan-tujuan tersebut. 

Dari sudut pandang ekonomi, alasan perlunya perencanaan adalah :
1.      1. Agar penggunaan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas bisa lebih efisien.
2.     2. Agar perkembangan ekonomi atau pertumbuhan ekonomi menjadi lebih mantap.
3.    3. Agar tercapai stabilitas ekonomi dalam menghadapi siklus konjungtur.
       
                Proses perencanaan ekonomi melalui beberapa tahap, dan masing-masing tahap tersebut sudah ditentukan dahulu apa yang ingin dicapai pada setiap tahap tersebut.
      Tahap-tahap tersebut, yaitu :
1.      1.  Menetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam perencanaan ekonomi tersebut, diantaranya untuk pertumbuhan, penciptaan kesempatan kerja, distribusi pendapatan, pengurangan kemiskinan dll.
2.      2.  Mengukur ketersediaan sumber daya yang langka selama periode perencaan tersebut, misalnya tabungan, bantuan luar negeri, penerimaan pemerintah, penerimaan ekspor, tenaga kerja yang terlatih, dll.
3.      3.  Memilih berbagai cara (kegiatan dan alat) yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan nasional. Pada tahap ini ditetapkan proyek-proyek investasi seperti, jalan raya, jaringan irigasi, pabrik-pabrik, pusat-pusat kesehatan. Selain itu juga perencanaan nasioanl tentang kebijakan harga, seperti nilai kurs, tingkat bunga, upah, pengaturan pajak, subsidi, dll.
4.      4.  Mengerjakan proses pemilihan kegiatan-kegiatan yang mungkin dan penting untuk mencapai tujuan nasional tanpa terganggu oleh adanya kendala-kendala sumberdaya dan organisasional. 
        
                    Dalam pemerintahan sekarang, sejalan dengan bergulirnya reformasi yang dilakukan, dokumen pembangunan pun berubah. Salah satu dokumen yang menjadi acuan dalam pembangunan jangka panjang adalah UU No 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang terlihat dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang ( RPJP ) yang dibuat untuk periode 20 tahun ini  merupakan penjabaran dari tujuan dibentuknya pemerintahan negara Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD Negara RI tahun 1945, dalam bentuk visi, misi, dan arah pembangunan nasional. 
                Dalam 20 tahun mendatang, Indonesia akan menghadapi persaingan dan ketidakpastian global yang makin meningkat, jumlah pemduduk yang makin meningkat, dan dinamika masyarakat yang beraneka ragam.
      Pada bagian lain dikemukakan dalam era globalisasi, informasi mempunyai nilai ekonomi untuk mendirong pertumbuhan ekonomi serta mewujudkan daya saing suatu bangsa sehingga mutlak diperlukan suatu kemampuan bangsa dalam menghadapi persaingan global yang makin ketat. Sedangkan arah pembangunan jangka panjang ( 2005-2025 ) Indonesia, sesuai dengan visi dan misi pembangunan nasional tahun 2005-2025.
                Untuk mencapai tujuan pembangunan tersebut ada prakondisi yang harus dipersiapkan terlebih dahulu, yaitu adanya pemerintahan yang bersih dan tata kelola yang baik. Sepanjang prakondisi tersebut belum disiapkan, akan sangat sulit bagi bangsa ini untuk mewujudkan cita-cita luhur pembangunan tersebut.
      


      Peta perekonomian Manokwari

                  Manokwari adalah ibu kota provinsi Papua Barat, Indonesia. Manokwari juga merupakan ibukota kabupaten manokwari. Kota ini memiliki luas wilayah 18.746 km² dan berpenduduk sebanyak kurang lebih 150.000 jiwa. Manokwari terletak di pantai utara Daerah Kepala Burung Pulau Papua. Kota ini merupakan salah satu kota bersejarah bagi masyarakat kristen di Papua karena pada tanggal 5 Februari 1855, dua orang penginjil mendarat di Pulau Mansinam dan memulai karya penyebaran agama Kristen Protestan di kalangan suku-suku yang masih suka berperang satu sama lain. 

Letak dan batas wilayah
        Kabupaten Manokwari terletak pada 0,015’ – 3,025’ Lintang Selatan dan 132,035’ – 134,045’ Bujur Timur dengan luas wilayah 37.901 km2. Adapun batas-batasnya adalah sebagai berikut:
        Sebelah Utara dengan Samudera Pasifik
        Sebelah Selatan dengan Kabupaten Fak-fak
        Sebelah Barat dengan Kabupaten Sorong
        Sebelah Timur dengan Kabupaten Biak Numfor, Yapen Waropen dan Nabire
       
Penduduk
         
          Penduduk Kabupaten Manokwari hingga tahun 2004 berjumlah 209.308 jiwa dengan kepadatan 4 jiwa/km2. Laju pertumbuhan penduduk 3,8% per tahun. Penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Manokwari (33,04%) dan sisanya tersebar di 16 Kecamatan lainnya. Suku asli yang mendiami Kabupaten Manokwari adalah suku besar Arfak, suku Wamesa, suku Samuri, Sebyar, Irarutu dan Numfor Doreri. Selain itu terdapat suku pendatang asal Papua seperti Serui, Biak, Waropen serta beberapa suku dari luar Papua.

Mata pencaharian
Penduduk yang hidup di wilayah zona ekologi rawa, daerah pantai dan muara sungai :
        
Manokwari; Wandamen: Roon, Mioswar, Rumberpon, Wandamen; Arfak: Mantion, Hatam, Borai; Amberbaken, kelompok ini bermata pencaharian utama ladang berpindah-pindah, dan pendamping menangkap ikan di sungai dan laut.
Sedangkan Bintuni: Tanah Merah, Babo, Arandai, Kemberano, Meninggo, Kaburi, kelompok ini bermata pencaharian utama meramu sagu, ladang berpindah, menangkap ikan di laut dan sungai sebagai pendamping.
        
Adapun wilayah yang masuk dalam zona kaki gunung dan lembah-lembah kecil :

Manokwari dengan suku bangsanya Arfak: Hatam, Meyah, Mantion/Sough; Amberbaken bermata pencaharian utama ladang berpindah-pindah serta menangkap ikan di sungai dan berburu serta beternak babi sebagai pendamping.

Pariwisata
Wisata alam yang terdapat di manokwari yaitu :
1. Pegunungan Arfak
      Suatu kawasan cagar alam yang dilindungi, bagi setiap pengunjung yang datang ke pegunungan Arfak benar-benar merasa puas, karena dapat menikmati panorama alamnya yang indah sejuk seperti hutan, lembah dan sungai.
2. Pantai Pasir Putih 
      Terletak sekitar 5 km dari pusat Kota Manokwari dapat dicapai dengan kendaraan roda empat dan roda dua dengan waktu 15 menit. Pantai ini sangat nyaman untuk rekreasi berenang dan jemur panas karena pasirnya putih dan berombak kecil.
3. Pantai Amban
      Pantai Amban pasirnya berwarna hitam dengan deburan ombak yang menawan. Jika Anda ingin menyaksikan keindahan terbitnya matahari di ufuk tumur, Anda dapat melihatnya disini.
4. Danau Anggi
            Danau Anggi luasnya 2.000 ha dan airnya sangat jernih. Terletak di Kecamatan Anggi, kira-kira 30 menit dari Kota Manokawri dengan pesawat udara jenis Cessna dan Twin Otter.

      5. Taman Laut
             Beberapa pulau ini terdapat hamparan terumbu karang dengan jenis-jenis biota lautnya sehingga cocok untuk kegiatan selam.

      6. Cagar Alam Pegunungan Wondiwoy
            Cagar alam ini memiliki 147 spesies burung dan berbagai jenis flora dan fauna lainnya. Terletak di sepanjang Jaziriah Wasior sepanjang 142.173,94 km dengan luas 73.022 ha. Dari cagar alam ini dapat dinikmati panorama alam Teluk Wandamen dan teluk cenderawsih yang sangat indah. Dapat dicapai dengan pesawat udara jenis Cessna dan Twin Otter dengan waktu tempuh ± 20 menit dari kota Manokwari. Ada juga rumah seribu kaki yang bentuknya unik karena dibangun di atas tiang-tiang penyangga yang sangat banyak sehingga dinamakan demikian. Dindingnya terbuat dari kulit kayu sedangkan atapnya dari daun pandan, penghuninya terdiri dari 4 sampai 5 keluarga (25-30 orang).



7. Hutan Wisata Gunung Meja
      
       Dari kejauhan gunung ini membentuk seperti meja, Areal gunung meja merupakan hutan yang sangat ideal untuk olahraga hiking, piknik keluarga serta penelitian. Di kawasan hutan wisata ini dibangun Tugu Jepang yang merupakan monumen peringatan pendaratan tentara Jepang divisi 221 dan 222 di Manokwari pada waktu Perang Dunia II.

8. Tugu di Pulau Mansinam
      
       Pulau Mansinam terletak di teluk Doreri merupakan salah satu obyek wisata sejarah, karena di tempat inilah dibangun sebuah monumen untuk memperingati pertama kali masuknya Injil di Papua oleh dua Misionaris berkebangsaan Jerman bernama Ottow dan Geisler pada tanggal 5 Februari 1855. Ditempat ini juga terdapat sebuah sumur tua dari dua Misionaris tersebut. Pulau ini didukung oleh keindahan taman laut dengan pantainya berpasir putih mengundang banyak wisatawan berkunjung ke tempat ini. Setiap tahun tepatnya tanggal 5 Februari umat Kristiani di Provinsi Papua menyelenggarakan Wisata Rohani di pulau ini untuk memperingati hari masuknya para Misionaris tersebut.

9. Cenderamata
              Hasil-hasil kerajinan rakyat seperti lukisan, ukiran dan anyaman merupakan cenderamata yang dapat dibeli pada beberapa toko cenderamata dan sanggar kerajinan rakyat di Kota Manokwari.

      Sumber : 
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Manokwari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar